Sabtu (9/9/2017) merupakan hari terakhir perlombaan yang diadakan oleh Industrial Creative Festival 2017 Teknik Industri USR. Setelah peserta melewati 2 hari mengikuti perlombaan debate dan BPC, maka pada hari ini peserta lomba BPC akan melakukan promosi didepan umum terhadap produk inovasi mereka. Pitching Contest dilaksakan pukul 10 WIB yang berlokasi di Lt. 3 MAL SKA Pekanbaru.
Persiapan Pitching Contest ICFEST 2017 |
Untuk penilaian selama pitching contest, ada 3 dewan juri pada lomba BPC yang dilaksakan pada Jumat lalu. Jika jumat lalu peserta hanya melakukan persentase mengenai detail produk dan apa dasar masalah dalam membuat produknya, di pitching contest mereka melakukan promosi kepada umum. Penilaian paling tinggi dalam BPC terdapat pada lomba ini. Dalam melakukan promosi, mereka juga harus menyediakan angket review mengenai produknya kepada setiap yang berkunjung. Dengan diadakannya lomba ini, maka dapat dilihat seberapa besar minat khalayak umum terhadap produk inovasi yang telah diciptakan peserta. Beberapa produk yang diciptakan peserta tidak hanya berupa makanan saja, namun ada yang membuat inovasi dari hasil recycle, jasa bisnis dan kerajinan tangan.
Peserta pitching contest berjumlah 10 tim.
1. Tim Mulak
Tim MULAK asal Universitas Sumatera Utara dengan produk mereka yang diberi nama BANDA BAG. Banda Bag sendiri merupakan tas jinjing yang bahan pembuatannya nanti adalah ban dalam bekas. Maraknya pembakaran ban yang sering terjadi di Kota Medan membuat tim mulak berinisiatif agar mengolah bahan recycle menjadi barang yang berguna dan bernilai tinggi.
Tim V-Butterpie asal IPB dengan produk mereka yang diberi nama V-Butterpie. V-Butterpie adalah biskuit pie yang menggunakan sayuran sebagai selainya. Tujuan penggunaan sayuran sebagai bahan pembuatan pie adalah agar menciptakan produk makanan yang sehat dan juga aman. Sayuran yang digunakan biasanya adalah wortel, brokoli dll. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sayuran lainnya dikemudian hari.
Tim V-Butterpie IPB dengan produknya V-Butterpie |
Tim Gonggong asal STT Ibnu Sina Batam dengan produk mereka yang diberi nama Kerupuk Gonggong Kece. Kerupuk gonggong kece adalah produk makanan dengan olahan siput gonggong khas dari Batam. Produk ini hanya bisa dijumpai di batam saja, karena siput gonggong yang merupakan bahan pembuatannya hanya ada dan hidup di perairan laut batam. Jadi kalau ke batam, jangan lupa nih bawa oleh-oleh dari batam.
Tim Gonggong Kece STT Ibnu Sina Batam dengan produknya Kerupuk Gonggong Kece |
Tim Rumah Pinus Handycraft asal Universitas Tadulako Palu dengan produk mereka yang diberi nama Rumah Pinus Handycraft. Handycraft mereka yang bahan dasarnya adalah buah dari pohon pinus. Mereka memanfaatkan buahnya karna merupakan khas dari palu dan berukuran besar. Beberapa kerajinan tangan yaitu gantungan kunci, boneka dan bunga. Tim ini berharap dengan mereka bisa memanfaatkan buah pinus, akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata nantinya.
Tim Rumah Pinus Handycraft Universitas Tadulako Palu |
5. Tim Coklove
Tim Coklove asal IPB dengan produk mereka yang diberi nama coklove. Coklove sendiri adalah olahan coklat dengan menambahkan kalsium ikan lele kedalam produk coklat mereka. Mereka berasumsi bahwa dengan menambahkan kalsium tulang ikan lele dapat memenuhi kebutuhan kalsium setiap hari, terutama bagi anak-anak. Tulang yang biasa digunakan adalah bagian kepala.
Tim Coklove IPB |
Tim be well asal STEI SEBI Depok dengan produk mereka yang diberi nama Es Krim Nagasi. Es krim nagasi adalah olahan buah naga dan kulit ubi kayu yang dijadikan es krim yang lezat dan manis. Dengan menciptakan produk ini, konsumen dapat mengomsumsi khasiat dari buah naga melalui es krim ini dan mengurangi limbah kulit ubi kayu yang dibuat setelah diambil isinya.
Tim Be Well STEI SEBI Depok dengan produknya Es Krim Nagasi |
Tim Tulib Celebes asal Politeknik ATI Makassar dengan produk mereka Abon Tulib. Abon tulib adalah abon seperti biasa namun produk mereka menggunakan bahan yang berbeda yaitu olahan tulang ikan bandeng. Tulang ikan bandeng yang banyak menjadikan inovasi mereka untuk membuatnya menjadi inovasi baru dan dijadikan abon.
Tim Tulib Celebes Politeknik ATI Makassar dengan produknya Es Krim Nagasi |
Tim Theoteam asal Politeknik ATI Makassar dengan produk mereka Teka. Teka adalah invoasi teh kantong yang bahan utamanya diganti dari daun teh menjadi daun cocoa. Hal ini dikarenakan banyaknya tanaman cocoa di tempat asal dan mereka mencoba menggunakan daunnya sebagai olahan teh celup.
Tim Theoteam Politeknik ATI Makassar dengan produknya TEKA |
Tim Wekraf asal Universitas Brawijaya dengan produknya yaitu Wekraf.id. Wekraf id adalah sebuah bisnis open source yang menerapkan sistem bagi hasil dengan investor dan penjual. Wekraf disini menyediakan layanan sebagai promosi terhadap produk yang akan dijual berupa website. Untuk target penjual yang dibutuhkan wekraf.id adalah wanita. Tujuannya adalah agar wanita indonesia bisa lebih produktif.
Tim Wekraf Universitas Brawijaya sedang menjelaskan tentang Wekraf.id |
Tim Aexcellent asal Universitas Sumatera Utara dengan produk inovasinya yaitu Kompor Bioethanol. Akar masalah mereka membuat produk inovasi ini adalah banyaknya insiden akibat tabung gas meledak. Alasan lain adalah mereka ingin mengurangi limbah dari penjual air tebu. Mereka memanfaatkan sebuah kompor dimana yang menjadi bahan bakarnya adalah hasil pengolahan ampas tebu dan dicampur dengan bahan lainnya. Kompor tersebut sangat ramah lingkungan dengan tidak menghasilkan asap ataupun bau. Dengan menggunakan kompor ini, mereka berharap insiden yang telah terjadi tidak akan terulang lagi dikemudian hari.
Tim Aexcellent USU dengan produknya Kompor Bioethanol |
Itulah beberapa tim yang mengikuti BPC dan Pitching Contest. Dan dapat dilihat bahwa produk mereka bagus dan bernilai semua. Semoga dewan juri adil ya dalam menilai. Sekian
0 Komentar untuk "Pitching Contest Business Plan Competition Dilaksanakan"